Meski usianya baru belasan tahun, birahi AF (14), pelajar SMP dari Singosari, Kabupaten Malang, ini tak selazim anak seusianya. anak ingusan ini berani-beraninya memperkosa seorang gadis, sebut saja Dina (17).
AF pun berurusan dengan penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang. Dina melalui keluarganya melaporkan via surat bahwa AF memaksanya membuka mulut, kemudian memasukkan paksa kemaluannya ke mulut Dina.
Selang beberapa hari kemudian, AF mengulangi perbuatan bejatnya. Ia malah memasukkan paksa burungnya ke kemaluan korban. Namun, sebelum penetrasi total, AF ternyata sudah keburu orgasme. Kasus ini diduga berlangsung sebulan lalu sebelum akhirnya terungkap.
“Kasus ini masih didalami penyidik PPA karena korbannya belum diperiksa,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang Ajun Komisaris Hartoyo. Informasi yang dihimpun dari keluarga korban menyebutkan, AF semula memang sering bermain ke rumah Dina. Itu karena adik Dina adalah teman sekolah AF. Mereka akrab sehingga sering kali setiap pulang sekolah, AF ke rumah Dina dan baru pulang sore.
Lama-kelamaan, AF sudah dianggap seperti keluarganya sendiri. AF juga bebas keluar masuk rumah Dina. Sementara selama ini Dina jarang keluar rumah dan hari-harinya hanya dihabiskan di tempat tidurnya yang berada di ruang tengah.
Itu karena korban mengalami keterbelakangan mental. Ternyata kekurangan korban dan kebaikan keluarganya dimanfaatkan AF untuk berbuat tak senonoh.
Kasus ini baru terbongkar saat ayah Dina curiga kepada AF yang mengintipnya saat berbaring santai di kamarnya. Seusai mengintip, AF terlihat menyelinap ke ruang tengah, tempat Dina biasa menghabiskan waktunya setiap hari di tempat tidur.
Seusai AF pulang, Dina ditanyai oleh ayahnya, tetapi hanya menggelengkan kepala. Setelah ditanya berulang kali, Dina akhirnya mengaku dipaksa seks oral oleh AF. Ayah Dina tentu saja kaget bukan main.
Ia semakin khawatir anak gadisnya tak hanya dipaksa seks oral, tetapi juga lebih dari itu. Selanjutnya, kakak Dina giliran yang menemui AF. Semula AF tak mengaku pernah memerkosa korban. Namun, ketika dikonfrontasi dengan penuturan teman AF, akhirnya AF tak berkutik. AF sebelumnya memang pernah bercerita kepada temannya soal pemerkosaan itu.
Sumber: www.kompas.com
AF pun berurusan dengan penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang. Dina melalui keluarganya melaporkan via surat bahwa AF memaksanya membuka mulut, kemudian memasukkan paksa kemaluannya ke mulut Dina.
Selang beberapa hari kemudian, AF mengulangi perbuatan bejatnya. Ia malah memasukkan paksa burungnya ke kemaluan korban. Namun, sebelum penetrasi total, AF ternyata sudah keburu orgasme. Kasus ini diduga berlangsung sebulan lalu sebelum akhirnya terungkap.
“Kasus ini masih didalami penyidik PPA karena korbannya belum diperiksa,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Malang Ajun Komisaris Hartoyo. Informasi yang dihimpun dari keluarga korban menyebutkan, AF semula memang sering bermain ke rumah Dina. Itu karena adik Dina adalah teman sekolah AF. Mereka akrab sehingga sering kali setiap pulang sekolah, AF ke rumah Dina dan baru pulang sore.
Lama-kelamaan, AF sudah dianggap seperti keluarganya sendiri. AF juga bebas keluar masuk rumah Dina. Sementara selama ini Dina jarang keluar rumah dan hari-harinya hanya dihabiskan di tempat tidurnya yang berada di ruang tengah.
Itu karena korban mengalami keterbelakangan mental. Ternyata kekurangan korban dan kebaikan keluarganya dimanfaatkan AF untuk berbuat tak senonoh.
Kasus ini baru terbongkar saat ayah Dina curiga kepada AF yang mengintipnya saat berbaring santai di kamarnya. Seusai mengintip, AF terlihat menyelinap ke ruang tengah, tempat Dina biasa menghabiskan waktunya setiap hari di tempat tidur.
Seusai AF pulang, Dina ditanyai oleh ayahnya, tetapi hanya menggelengkan kepala. Setelah ditanya berulang kali, Dina akhirnya mengaku dipaksa seks oral oleh AF. Ayah Dina tentu saja kaget bukan main.
Ia semakin khawatir anak gadisnya tak hanya dipaksa seks oral, tetapi juga lebih dari itu. Selanjutnya, kakak Dina giliran yang menemui AF. Semula AF tak mengaku pernah memerkosa korban. Namun, ketika dikonfrontasi dengan penuturan teman AF, akhirnya AF tak berkutik. AF sebelumnya memang pernah bercerita kepada temannya soal pemerkosaan itu.
Sumber: www.kompas.com
{ 0 comments... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda